[SERIES] MY ‘BI’ (Part 2 – My Bad Day)

My 'BI' (Part2 - My Bad Day)

TITTLE                     : My ‘Bi’ (Part 2 – My Bad Day)

CAST                          : Park Hyun Bi, Lee Donghae, Max Changmin, Park Chanyeol, Super Junior members, EXO members, DBSK members, and other.

GENRE                     : Roamance, Friendship and Family

RATTING                 : PG – 15

AUTHOR & ART    : Liu-Zi



 

Di salah satu gedung yang terletak di jalan Apgujeong terlihat tampak ramai dengan segerombolan gadis-gadis yang sedang berkumpul di depan gedung tersebut. Sesekali terdengar teriakan yang di timbulkan dari gadis-gadis tersebut saat di lihatnya ada seorang idol yang masuk ataupun kelur dari bangunan gedung tersebut. SMTOWN, logo itulah yang terceta jelas di depan gedung tersebut.

Terlihat dua orang laki-laki melangkahkan kakinya memasuki gedung SMTOWN yang di iringi dengan teriakan gadis-gadis yang memanggil namanya. Dua laki-laki yang mempunyai tinggi badan bak seorang model tersebut melambaikan tangannya untuk menyapa para fans sebelum tubuh mereka menghilang di balik pintu masuk gedung.

“Hyung, bukankah itu Hyun Bi? Adik Yeollie hyung?” Sehun mengentikan langkah kakinya dan menunjuk seorang gadis yang terlihat sedang berjalan di depan mereka.

“Mana?” Kris ikut menghentikan langkah kakinya dan mengikuti arah telunjuk Sehun. “Eohh benar, itu Bi. Tapi untuk apa dia kesini?”

“Mungkin ingin menemui Chanyeol hyung.” Jawab sehun yang di ikuti dengan anggukan kepala Kris. “Apa sebaiknya kita menghampirinya saja, hyung?” Sehun menolehkan kepalanya menatap Kris menunggu persetujuan dari Hyungnya tersebut.

“Bukan ide yang buruk, aku juga ingin berkenalan dengannya.” Kris menarik sudut-sudut bibirnya ke atas, membentuk sebuah senyuman yang banyak di gilai gadis-gadis dan dia juga mulai mempercepat langkah kakinya mendekati Bi.

“Hyung, tunggu aku..” Sehun berlari kecil untuk menyamakan langkah kakinya dengan Kris yang sudah berjalan cepat di depannya.

“Bi…” Gadis yang memiliki kesempurnaan di setiap lekuk wajahnya itu menghentikan langkah kakinya dan menolehkan kepalanya kebelakang saat di rasa ada orang yang memanggil namanya. Bi menyipitkan matanya saat melihat 2 orang laki-laki yang berjalan cepat menuju kearahnya dengan tangan melambai.

“Kau memanggilku?” Bi menunjuk dirinya sendiri dengan mata yang menatap 2 laki-laki yang sekarang sudah berdiri tepat di depannya dengan bergantian. Sedangkan Kris dan Sehun hanya mengangguk dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibir mereka. “Apa aku mengenal kalian?” mendengar pertanyaan yang terlontar dari Bi, seketika senyum yang sedari tadi terukir di bibir Sehun dan Kris lenyap.

Kris berdehem pelan dan Sehun hanya bisa mengaruk belakang kepalanya yang tidak gatal untuk menutupi salah tingkahnya. “Apa kau tidak menginggat kami?” ucap Kris mencoba mengali ingatan Bi tentang pertemuan mereka di apartemen member EXO kemarin.

Bi hanya memincingkan matanya mendengar penuturan laki-laki tinggi yang harus ia akui ketampannya. Kris kembali berdehem saat melihat reaksi yang di tunjukan Bi. “Baiklah, sepertinya aku memang harus memperkenalkan diri.” Kris menarik nafas untuk mengurangi debaran jantungnya. Ini konyol, sebelumnya dia tidak pernah merasakan debaran jantung segila ini. “Namaku Wu Yi Fan, atau kau juga bisa memanggilku Kris. Dan dia Sehun, Oh Sehun.” Kris dan Sehun kembali menunjukkan senyumannya untuk menutupi rasa canggung.

“Lalu?”

“Kami teman satu grup Chanyeol, dan kemarin kita baru saja bertemu di apartemen.”

Bi hanya menganggukan kepalanya menanggapi perkataan Kris, kalaupun boleh jujur, dia benar-benar tidak ingat kalau kemarin dua orang yang sekarang berdiri tepat di depannya ada di daftar penghuni apartemen yang kemarin ia kunjungi.

“Apa kau ingin menemui Yeollie?”

“Rencana awalnya memang begitu.”

“Mau bersama kami?”

“Tidak, aku ingin keliling-keliling sebentar.” Bi menunjukkan senyum memilkatnya sebelum beranjak pergi dari hadapan Kris dan Sehun. Baru beberapa langkah, Bi menghentikan langkah kakinya dan memutar tubuhnya untuk menghadap Kris dan Sehun. “Oh ya, tolong nanti katakan pada Chan untuk meluangkan waktu intirahat siangnya.” Bi kembali menunjukkan senyumnya sebelum tubuhnya benar-benar hilang di balik pintu lift.

 

♥♥♥

 

Disalah satu ruangan yang di setiap sisinya di penuhi dengan kaca, terlihat 10 laki-laki tampan yang sedang duduk bersantai, sesekali tawa dan omelan melengkapi kebersamaan mereka. Saat tawa sedang membahana memenuhi ruangan tersebut, tiba-tiba pintu ruangan yang beerada di sisi kanan terbuka karena kedatangan 2 laki-laki lain.

“Ku kira hari ini kalian akan mengambil libur.” Suho yang berstatus sebagai seorang leader menyindir keterlambatan 2 membernya yang baru datang, Sehun dan Kris.

“Maaf, tadi ada sedikit masalah di jalan.” Sehun menunjukan senyum polosnya berharap dapat meluluhkan hati para hyungnya. “Oh ya Hyung, tadi kami melihat Bi di lobi.” Sehun mengarahkan tatapannya ke arah Chanyeol setelah mendudukkan tubuhnya di samping Luhan.

“Benarkah?” Chanyeol melebarkan matanya dan menunjukkan wajah terkejutnya. “Sekarang Bi dimana?”

Sehun dan Kris hanya mengangkat bahunya. “Tadi dia hanya bilang kalau ingin keliling.” Mendengar hal itu, Chanyeol mendengus kesal. “Oh ya, tadi Bi juga memintamu untuk mengosongan jam istirahat siangmu.” Lanjut Kris.

Chanyeol segera beranjak dari duduknya dan dia menepuk pantatnya berusaha membersihkan debu yang mungkin menempel di celananya –walaupun ia tahu kalau kemunginan tersebut sangatlah kecil. “Kau mau kemana Yeollie?” Suho menatap Chanyeol dengan curiga setelah melihat gelagat Chanyeol yang sepertinya ingin pergi dari ruangan latihannya.

“Aku harus mencari Bi, hyung.”

“Tapi kita belum latihan, Yeollie.”

“Tapi Bi–”

“Aku yakin kalau Bi pasti akan baik-baik saja, Yeol. Sekarang kita harus latihan dulu, setelah itu kami akan membantumu mencari Bi.”

“Dia akan baik-baik saja Yeollie, percayalah padaku.” Chanyeol kembali mengantupkan mulutnya setelah mendapat ultimatum dari Suho. Dengan langkah berat, Chanyeol menarik tubuhnya untuk memposisikan dirinya bersiap latihan dance.

‘Yang kutakutkan bukan itu Hyung, tapi yang ku takutkan itu kalau Bi akan kembali membuat masalah.’ Guman Chanyeol dalam hati.

 

♥♥♥

 

Gadis cantik yang bernama lengkap Park Hyun Bi itu kembali melangkah kakinya menyusuri lorong-lorong panjang yang terdapat banyak pintu di antara dinding-dindingnya. Sesekali Bi juga bersimpangan dengan gadis-gadis yang berwajah seperti boneka menatapnya dengan penuh tanya, sesekali juga terlihat beberapa laki-laki yang menatapnya dengan pandangan yang sudah bisa ia duga, pandangan memuja.

Bi membelokan langkahnya memasuki sebuah ruangan yang pintunya sudah terbuka lebar. Bi mengedarkan pandangannya menyusuri ruangan yang 3 sisi nya di penuhi dengan cermin sedangkan 1 sisinya lagi di penuhi dengan poster-poster. Ruangan ini sedang dalam keadaan kosong, hanya terdapat beberapa tas dan juga jaket yang tergeletak di sudut-sudut ruangan. Bi kembali melangkahkan kakinya untuk mendekati poster-poster yang tertempel di dinding. Bi memperhatikan dengan detail setiap poster dan sesekali mulutnya sibuk berceloteh mengomentari penampilan orang yang berada dalam poster.

“Siapa kau.”

Bi menolehkan kepalanya saat mendengar suara yang ada di belakangnya. Bi mengerutkan dahinya dan matanya menelisik penampilan orang yang berdiri didepannya, saat pandangan Bi tepat di wajah orang tersebut, Bi baru menyadari kalau orang yang berdiri tepat di depannya itu adalah salah satu orang yang juga berada dalam poster. “Apa yang kau lakukan disini?” Bi kembali mendengar pertannyaan yang terlontar dalam mulut laki-laki di depannya.

“Aku hanya kebetulan lewat.” Jawab Bi acuh tak acuh. Bi lebih memilih kembali melangkahkan kakinya untuk segera beranjak meningglkan ruangan yang entah apa namanya dan juga meninggalkan laki-laki yang masih menatapnya dengan pandangan curiga.

Baru beberapa langkah Bi keluar dari ruangan tersebut, Bi merasa tarikan di pergelangan tangan kirinya. Bi melenguh kesakitan saat di rasa genggaman orang di pergelangan kirinya terlalu kuat.

“Kembalikan.”

Bi menolehkan kepalanya dan matanya membulat saat melihat orang yang sekarang mencengkran lengan kirinya merupakan orang yang sama dengan orang yang baru satu menit lalu ia temui di dalam ruangangan yang di penuhi kaca tersebut. “Cepat kembalikan.” Seru laki-laki itu lagi.

“Apa yang harus aku kembalikan?” Seru Bi kesal sambil meronta berusaha melepasan cengraman tangan laki-laki tersebut.

“Tolong kembalikan. Aku akan memberikan berapapun uang yang kau minta tapi tolong kembalikan.” Bi semakin menatap laki-laki yang sekarang menatapnya dengan wajah memohonnya dengan pandangan bingung.

“Tapi apa yang harus aku kembalikan? Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang kau maksud.” Bi mengusap lengan kirinya yang memerah karena cengraman laki-laki tersebut dan berniat untuk kembali melangkahkan kakinya.

“Aku tahu kau yang mengambilnya. Kau tadi masuk ruangan latihan kami saat tidak ada seorangpun di sana dan kau mengambil ponselku yang aku letakkan di samping ranselku.” Bi kembali menolehkan kepalanya dan menatap laki-laki tersebut dengan pandangan tidak percaya. Gila, apa laki-laki ini sekarang sedang menuduhnya mencuri ponselnya? Demi Tuhan, ini benar-benar GILA.

“Ja..jadi k..kau sedang menuduhku mencuri ponselmu?”

“Memang kau kan yang mencurinya.”

“YAKKK… KAU GILA. KAU BENAR-BENAR GILA.” Bi berteriak marah dan menunjuk laki-laki yang sekarang wajahnya juga mulai memerah karena emosinya ikut terpancing mendengar teriakan gadis yang –harus ia akui luar biasa cantik.

“KAU YANG GILA.” Laki-laki tersebut ikut berteriak marah. “KATAKAN BERAPA UANG YANG KAU BUTUHKAN, HAH?? AKU AKAN MEMBERIKAN BERAPAPUN YANG KAU MEMINTA ASAL KAU MENGEMBALIKAN PONSELKU.”

“BERENGSEK. SUDAH KUBILANG BUKAN AKU YANG MENGAMBILNYA.”

“Ahhh..” Bi kembali menjerit kesakitan saat dirasa laki-laki yang berdiri didepannya kembali mencengkram tangannya dengan erat.

“LEPASKAN BERENGSEK. KAU SAMA SEKALI TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENYAKITIKU.” Bi mengatur nafasnya yang terengah karena amarahnya yang benar-benar siap untuk meledak. “Lepaskan, kau menyakiti tanganku. KUBILANG LEPASKAN, BERENGSEK.”

“BI…” Chanyeol mempercepat langkah kakinya saat mendengar teriakan Bi yang sudah sangat ia kenal. Tidak lupa dengan member EXO yang juga ikut mempercepat langkah kakinya mengejar Chanyeol yang semakin jauh di depan mereka.

“BI..” Chanyeol kembali berteriak saat dari kejahuan bisa melihat siluet tubuh ramping Bi.

“CHAN… JAUHKAN LAKI-LAKI BERENGSEK INI DARIKU.” Bi kembali berteriak saat mendengar suara Chan dan melihat Chan yang berlari menghampirinya.

“Donghae Hyung?” Chanyeol menatap Donghae –laki-laki yang mencengkram lengan Bi dengan bingung.

“Chan, dia menyakiti tanganku.” Chanyeol menolehkan kepalanya kearah Bi yang sekarang sedang menatapnya dengan pandangan yang benar-benar tersiksa. Chanyeol mengarahkan matanya menatap lengan Donghae yang masih dengan setia mencengkram pergelangan tangan Bi sampai menimpulan warna memerah di sekitar pergelangan tangan Bi.

“Hyung, emm.. sebelumnya maaf aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian, tapi bisakah hyung melepaskan tangannya.” Chanyeol benar-benar tidak tega melihat Bi yang kesakitan dan juga pergelangan tangan Bi yang sudah benar-benar memerah.

Walaupun sempat ragu, tapi dengan perlahan Donghae mulai meregangkan dan melepasan cengkramannya di pergelangan tangan gadis di depannya. Sempat ia lihat pergelangan tangan kiri gadis di depannya berubah warna menjadi kemerahan dan ada perasaan bersalah yang muncul di hati Donghae. “Yeollie, tolong suruh dia untuk segera mengembalian ponselku.”

“Dia bohong, Chan. Kau pasti tahu kalau aku tidak mungkin melakukan hal sehina itu.” Bi mulai merasa panik saat dirasa tatapan Chanyeol yang semakin menatapnya tajam. “Chan, k..kau tidak mungkin mempercayainya kan?”

“Tolong. Jelaskan. Kronologinya. Dengan rinci.” Chanyeol memberikan penekanan di setiap kata-katanya. Disatu sisi dia tidak percaya kalau adiknya yang ia akui agak sedikit berengsek ini melakukan tindakan pencurian, apalagi itu hanyalah sebuah ponsel. Tapi disisi lain, Lee Donghae yang merupakan seniornya tidak mungin melemparkan tuduhan begitu saja tanpa ada sebab akibatnya.

“Tadi aku memergoki dia berada di ruangan latikanku yang sedang tidak ada seorangpun. Dan ponselku yang aku letakkan di samping ransel menghilang.” Donghae menceritaan kejadian yang menyebabkan keributan ini dengan mata yang masih terkunci menatap gadis yang ia bilang sebagai tersangka utama atas menghilangnya ponselnya.

“SUDAH KUBILANG BUKAN AKU YANG MENCURINYA. Kalau aku mau, aku bahkan bisa membeli ponsel seperti milikmu beserta dengan pabriknya, berengsek.”

“Bi..” Chanyeol menarik lengan Bi pelan berusaha mengingatkan adiknya yang mulai menunjukkan sikap berengseknya.

“Donghae hyung, kau kemana saja. Dari tadi ponselmu berbunyi terus.”

Semua mata secara serempak menoleh kearah laki-laki bertubuh mungil dan wajah yang sangat mengemaskan sedang berlari menghampiri Donghae. “Ohh.. Ada apa ini?” Ryeowook –nama laki-laki tersebut menatap sekitarnya dengan pandangan bingung saat dirasa aura mencekam sedang menyelimuti orang-orang di depannya.

“Ponsel..” Shok. Setidaknya itulah yang di rasaan Donghae saat melihat ponsel –yang menjadi penyebab utama kributan ini sedang berada dalam genggaman Ryeowook.

“Ohh ini, tadi saat Hyung keluar, ponsel hyung bunyi terus. Sebenarya aku ingin mencari hyung dan menyerahan ponsel hyung yang ya siapa tahu itu telepon penting, tapi Soo Man ahjussi malah memintaku untuk keruangannya.” Ryeowook bercerita dengan semangatnya tentang kronoligi kejadiannya dengan senyum yang masih terus terkir dibibir mungilnya. “Oh ya, ini ponselmu hyung.” Ryeowook mengulurkan tangannya dan menyerahkan smartphone hitam yang sedari tadi berada di genggamanya.

Mereka semua tersadar dari ketegangan saat Bi mulai beranjak dari tempatnya berdiri dengan langkah yang menghentak-hentak. “Kau mau kemana Bi?” Chanyeol segera manarik lengan Bi sebelum Bi benar-benar pergi dari hadapannya.

“Pulang.” Jawab Bi dengan intonasi yang masih dipenuhi dengan amarah.

“Tapi bukankah tadi kau meminta waktu istirahat siangku?”

“Lupakan. Aku sudah terlalu malas menjalani hari paling buruk dalam sejarah hidupku.” Bi mulai melangkahkan kakinya meninggalkan semua orang yang sekarang sedang menatapnya, termasuk pria yang sudah berhasil menghancurkan harinya. Lee Donghae. “Ya Tuhan.. yang benar saja aku di tuduh mencuri ponsel. Hanya sebuah ponsel. Ckk, benar-benar sulit dipercaya. Kalaupun memang aku ingin mencuri, setidaknya aku akan lebih memilih mencuri tas Mouawad’s 1001 Nights Diamond Purse, atau mungkin High Heels Tanzanite Stuart Weitzman. Sialan. Berengsek.” Bi terus melontarkan gerutuan sekaligus umpatan di sepanjang langkah kakinya yang masih bisa di dengar jelas oleh orang-orang yang masih dengan setia menatap setiap pergerakannya.

release_diamond_purse(1)

(Tas Mouawad’s 1001 Nights Diamond Purse)

The-Worlds-Most-Expensive-Shoes-Tanzanite-Heels-Stuart-Weitzman-2-million

(High Heels Tanzanite Stuart Weitzman)

“Hyung maafkan adikku, dia memang… agak berengsek kalau sudah marah.” Chanyeol membungkukkan badannya di hadapan Donghae, meminta maaf atas semua kelakuan Bi yang sama sekali tidak mempunyai sopan santun terhadap seniornya ini. Donghae yang mendengar penuturan Chanyeol hanya bisa membulatkan mulutnya dan melebarkan kedua matanya. “Adik?? Tapi setahuku bukankah kau itu anak tunggal? Lalu sekarang bagaimana bisa kau bilang kalau dia itu adikmu?” Donghae terus melontarkan pertanyaan yang terus berputar dalam kepalnya, sedangkan Chanyeol hanya bisa tersenyum mendengar pertanyaan seniornya yang bertubi-tubi sekaligus wajah kebingunggan Donghae.

“Kapan-kapan aku akan menjelaskan semuannya, tapi sekarang aku harus mengejar Bi dahulu sebelum gadis itu membut keributan di jalan.” Chanyeol kembali membungkukan badannya memberi salam dan segera berlari mengejar adikknya , Park Hyun Bi.

 

_TBC_

 

  • Park Hyun Bi

1558440_1404462976465551_482628693_n

  • Park Chan Yeol

401423-exo-chanyeol

  • Lee Dong Hae

298919_518139821550183_698751399_n

 

 

NOTE : My ‘Bi’ part 2.nya sudah datang….

Bagaimana?? Apakah mengecewakan??

Aku mau curhat dikit, bolehkan??

Gara-gara aku buat FF ini, aku jadi benar2 tergila-gila dengan Park Chanyeol. Dulu sih sebenarnya memang sudah suka, tapi tidak sampai segila ini. Bahkan 3 hari belakangan ini yang aku lakukan Cuma download semua video dan pict yang berhubungan dengan Chan…

Sumpah deh ini orang ganteng kebangetan…. >_<

Di tambah dengan suara beratnya saat ngerap atau pun berbicara, semakin sukses membuatku terpesona dengan dia…. ♥♥♥

Tinggalkan komentar